England, My Dreamland

12.30

Balikpapan, 17 Agustus 1996 

Sekitar pukul tujuh malam, keluarga saya sedang bersantai di ruang TV: Ibu memijati bahu Ayah di sofa, saya baring-baring di lantai sambil sibuk dengan buku gambar baru, dan Ary—si balita ceria—baru  saja mengompol di kaki Ayah.

Dari sore, saya hampir nggak bisa lepas dari buku gambar baru saya itu. Gimana nggak, buku gambar itu saya dapetin susah payah dari lomba balap kelereng tujuh belasan tadi siang. Iya, dari semua anak yang menggigit sendok berisi kelereng sambil lari-lari, saya finis paling pertama. Untung aja waktu itu—umur enam tahun—gigi saya belum dibehel. Jadi, rahang crossbite (gigitan terbalik) saya berperan penting dalam memberikan kekuatan ekstra untuk menggigit sendok. Merdeka.


Di saat tangan saya lagi asyik ngegambar pola rambut Son Goku, Ayah—yang baru selesai cuci kaki—berseru sambil nunjuk-nunjuk ke TV, "Wih, coba lihat!"

Pandangan saya teralihkan ke TV. Rupanya sedang ada berita olahraga, liputan sepak bola. Di situlah kali pertama saya melihat seorang pemuda pirang belah tengah ber-jersey merah yang kelak akan menjadi idola saya sampai sekarang.

Di video liputan tersebut, pemuda pirang itu mendapatkan bola hasil operan rekan setimnya. Lalu, dari tengah lapangan, saya ulangi sekali lagi, dari tengah lapangan, tanpa mengontrol bola sedikit pun, dia menendang bolanya.

Bola melambung jauh ke arah gawang.

....

Dan....

....


Gol.



"WOOOW!" seru saya sambil terus menyaksikan replay golnya yang ditayangkan berulang kali.

"Hebat, ya, In. Dari tengah lapangan," ucap Ayah sambil manggut-manggut. "Itu namanya David Beckham, dari Manchester United."

"David Beckham? Waaaaaw."

Saya masih melongo di depan TV. Kemudian, saya lanjut bertanya.

"Manchester United itu tim dari mana, Yah?"

"Dari Inggris," jawab Ayah singkat.

Inggris, Inggris, Inggris, ulang saya dalam hati. Bahasa Inggris itu, kan, bahasa yang dipake orang-orang keren.

Sejak saat itu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1996, saya resmi menjadi fans Beckham, Manchester United, dan Inggris.

Saya tahu, Ayah tidak terlalu tertarik dengan sepak bola. Saya tahu, dia sebenarnya sedang menunggu liputan taekwondo. Iya, selain polisi, Ayah mengisi waktu luangnya dengan menjadi sabum (instruktur) di salah satu perguruan taekwondo di Balikpapan. Sabuk hitam. Jadi, kalau tidak mau kuping kalian disentil pakai jempol kaki, jangan macam-macam dengan ayah saya.

Video liputan gol Beckham akhirnya selesai. Selanjutnya... tentu saja liputan taekwondo. Gantian, Ayah yang nonton. Saya masih kebayang-bayang gol setengah lapangannya Beckham.

Kemudian, dari sofa, terdengar suara Ary merengek.

"Ibu.... Mau be'ol...."


,,,,,,

Waktu terus berjalan. Rasa penasaran saya terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Inggris pun terus berlanjut. Ini didukung oleh Ibu yang ternyata sangat mengidolakan sosok Putri Diana, si putri Kerajaan Inggris, istri dari Pangeran Charles.



Ibu rajin membeli tabloid-tabloid yang di dalamnya membahas Putri Diana. Setiap ada berita soal Putri Diana di TV—dengan segala kemewahan Buckingham Palace itu, Ibu hampir tidak pernah ketinggalan. Baginya, Putri Diana adalah sosok kalem, anggun, cantik, dan punya aura yang bagus. Saking ngefansnya, Ibu sampai memotong pendek rambutnya di salon dengan arahan, "Pendeknya se-Putri Diana, ya, Mbak."

Namun, pada 31 Agustus 1997, di saat Ibu lagi ngefans-ngefansnya sama Putri Diana, terjadilah kecelakaan maut di terowongan Pont de I'Alma Perancis yang merenggut nyawa putri idola masyarakat itu. Inggris dan Ibu pun berduka.




Putri Diana baru dimakamkan tanggal 6 September 1997. Saya ingat sekali, Ibu—dengan mata berkaca-kaca—menaruh handycam di depan TV untuk merekam sesi pemakaman Putri Diana mulai dari Kensington Palace sampai ke Westminster Abbey. Tapi, saya yakin, di era teknologi sekarang, Ibu udah nggak mau lagi nontonin hasil rekamanya sendiri, karena... di YouTube ada yang lebih lengkap.

Selepas dari kabar duka dari Putri Diana, satu tahun kemudian, berita olahraga diramaikan lagi oleh Manchester United. Di musim 1998-1999, The Red Devils berhasil menyabet treble winner. Tiga piala diborong sekaligus: Premiere League Cup, FA Cup, dan Champions League Cup. Luar binasa.



Tahun 2003, keluarga saya pindah dari Balikpapan ke Lembang. Saat liburan, kami biasa turun ke Bandung. Saat itulah Ayah membelikan saya sebuah VCD Manchester United. Sampai sekarang, VCD itu masih ada.



Di VCD itu, Ronaldo, Scholes, Giggs, dan van Nisterlooy masih pada muda dan bugar (YA IYALAH). Di training ground, mereka mengajari anak-anak akademi Manchester United dengan skill masing-masing. Setelah saya perhatikan lagi, salah satu dari anak-anak akademi itu kini sukses masuk tim utama: Welbeck.

Saya dan Welbeck sama-sama kelahiran 1990. Cuma, ya, beda tempat lahir aja. Welbeck di Manchester (Mancunian), saya di Malang (Aremania). Oyi.




Nontonin VCD-VCD Manchester United dengan liputan-liputan Old Trafford yang detail bikin saya jadi pengin bener-bener ngerasain guling-guling di rumputnya.



Ketika hasrat bermain bola saya naik drastis, tanpa pikir panjang, saya langsung mendaftar ke Lembang FC Junior. Tidak tanggung-tanggung, saya ikut dalam pertandingan Lembang FC Junior vs Persib Junior yang diadakan di Lembang... walaupun sebagai pemain cadangan. Tapi, jangan salah. Saya akhirnya dapat giliran main... di menit 90.

Setelah delapan bulan tinggal di Lembang, Ayah dipindahtugaskan ke Banjarmasin. Lagi-lagi, saya harus merasakan suasana baru.

Di Banjarmasin, Inggris kembali menyita perhatian saya. Namun, kali ini agak berbeda. Saya jadi anak band. Dan musik-musik dari musisi Inggris cukup mempengaruhi saya. Salah satu lagu yang pernah saya nyanyikan di masa-masa awal jadi anak band adalah "Hysteria"-nya Muse. Itu udah berasa keren selangit.

Tentunya, sebagai penggemar Inggris, The Beatles menjadi band yang wajib untuk didengarkan. Walaupun... mereka dari Liverpool. Iya, Liverpool, rival sejati Manchester United.

Yang jadi pertanyaan: apakah ada musisi terkenal yang berasal dari Manchester? Ada, dong. Oasis! Tapi..., sayangnya..., mereka fans Manchester City. Terutama si Liam Gallagher.


You mad, Bro?


,,,,,,

Setelah lima tahun menetap di Banjarmasin, saya, Ary, dan Ibu hijrah ke Malang karena Ayah mendapat dinas di Jakarta. Pindah lagi, pindah lagi. Malang menjadi pilihan Ayah untuk melanjutkan sekolah saya dan Ary karena menurut dia kota ini lebih tenang daripada Jakarta atau Kendari—kota asal Ibu. So, here I am now, in my hometown, Malang City.

Cukup banyak perubahan yang terjadi sampai sekarang. Tahun 2009, Ayah meninggal karena komplikasi serangan jantung dan stroke. Tahun 2011, Ary—yang saya pikir bakal terus menjadi anak yang riang—berhasil meneruskan jejak Ayah menjadi taruna Akpol (Akademi Kepolisian) di Semarang... setelah saya gagal masuk ke sana tahun 2009. Dan yang terakhir, tahun 2013, David Beckham pensiun. Pensiun dengan keren: sebagai juara Liga Perancis bersama klub terakhirnya, PSG (Paris Saint Germain).

Kini, saya tinggal berdua dengan Ibu di Malang. Ketika saya bilang bahwa saya ingin menekuni bidang tulis-menulis dan musik sambil kuliah, Ibu tidak sedikit pun menunjukkan keberatan.

"Yang penting positif," katanya.

Still, we are a happy family.


,,,,,,

Malang, Mei 2014

Kira-kira beginilah suasana kamar saya sekarang:


 

Yup, tidak ada perpindahan hati yang saya alami sejak Ayah menunjukkan gol setengah lapangan Beckham kepada saya delapan belas tahun silam. Saya masih menjadi seorang fans David Beckham, Manchester United, dan Inggris. 

Yang bisa saya lakukan untuk David Beckham sekarang hanyalah membeli jersey-jersey original-nya dan menjadi fans setia layar kaca bagi Manchester United. Yeah, you know, nge-chant ala-ala fans United saat nonton bareng di komunitas United Indonesia dari berbagai daerah. Saya pernah nonton bareng di United Indonesia chapter Malang, Yogyakarta, sampai ke Makassar. Tapi, tetap saja rasanya bakal beda kalau nge-chant langsung di Old Trafford. Bulu kuduk saya mungkin bisa ikut nge-chant juga kalau saya benar-benar ada di sana.

Sedangkan yang bisa saya lakukan untuk mengagumi tempat-tempat di Inggris adalah dengan googling, buka YouTube, dan... menghafal kota-kota di Inggris lewat Google Map. Iya, hanya di Google Map saya bisa berdelusi menjelajahi London, Manchester, Buckingham Palace, dan tentu saja Old Trafford. FYI, saya udah hafal jalan mau ke Old Trafford, lho. Jaga-jaga kalau suatu waktu bisa ke sana beneran itu nggak ada salahnya, kan? :P

Yang jadi pertanyaan: KAPAN BISA KE INGGRIS BENERAN? 

Mister Potato pun datang bagai sosok Pahlawan Bertopeng untuk Sinchan:



Entah dapat ide dari mana Mister Potato bisa bikin kontes yang hadiahnya keren begini. Bayangkan, tempat-tempat yang selama ini saya idam-idamkan, yang cuma saya bisa lihat dari jauh, semuanya akan didatangi dalam satu paket. Dan gratis. Dan dikasih jajan. Jangan-jangan ini cuma bercanda.

Well, rasanya saya tidak perlu mengutarakan lagi seberapa besar keinginan saya untuk bisa menapakkan kaki ke Inggris. Cerita saya di atas sepertinya sudah cukup mewakili semua itu. Dan mudah-mudahan saja Google Map memang akurat.

,,,,,,

Akhir kata, semoga saya terpilih. Kalaupun tidak, blog post ini akan tetap saya simpan. Setidaknya, cerita-cerita di sini akan menjadi doa saya untuk ke depannya. Because England will always be my dreamland

Mau mimpi dulu, ah, sama Mister Potato.




,,,,,,

Terima Kasih Sudah Membaca!

35 Komentar

  1. AMMMIINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!

    BalasHapus
    Balasan
    1. AMIN !!! AJAK-AJAK DONG KE ENGLAND NYAAAA :)

      Hapus
  2. Your dream will come true bang :3 Trust it

    BalasHapus
  3. ajak-ajak ya bang kalau menang :p

    BalasHapus
  4. You have a good story behind. Ngeri nih postingannya. Keren! Entahlah kapan pertama kali gue suka Emyu, yang jelas yang sampe sekarang masih gue ingat kenapa gue pertama kali suka Emyu adalah sosok Ryan Giggs. Entahlah, moment apa waktu itu... :))

    BalasHapus
  5. sukses deh bang, semoga impian ke inggrisnya kesampeaan, saya sih fans liverpool... lanjutin nulis ya bg, keren keren bukunya, idol gagal sama tulang rusuk susu, nah yang ke3 bukunya apa noh bang ?

    BalasHapus
  6. Bang, itu bonekanya unyu banget;3 *salah fokus* gue sih, tau MU gara-gara situ. Jadi kalo ngobrol sama temen sekelas yang cowok bisa ikut nimbrung kalo ngomongin bola. HAHAHA makasih ye bang:p pengen juga sebenernya ke Inggris. Mau ke Oxford University, biar bisa ngerasain jadi murid Hogwarts. By the way, gue yakin lo menang, bang. Inshaa Allah. Tapi, kalo udah jalan-jalan ke Inggris, skripsi jangan dilupain ya. *eh=))

    BalasHapus
  7. Wah, Mr. Potato ngadain ke Inggris aja sih. Coba kek ke Spanyol dan mampir ke Barcelona. Mungkin next time lah Mr. Potato. Btw, amin Ndra, semoga kepilih. :))

    BalasHapus
  8. Kalo menang dan pergi ke Old Trafford, kirimin salam saya buat King Bebe ya, Bang :))

    BalasHapus
  9. Amiinn..aminn .,ole2 tapi yak ..bungkusin salah satu pemain united !

    BalasHapus
  10. Aamiin! Anu, aku free terus kok Ndra kalo misal ntar mau ngajak.

    BalasHapus
  11. Amin! (padahal sendirinya juga ikut kompetisi, tapi mengakui kalau tulisan ini jauh lebih keren dan layak. Hehe.)

    BalasHapus
  12. Wihiw keren badai nih tulisannya. Entar kalau menang jadi ke inggris jangan lupa makan magnum ya mas, kali aja entar bisa jadi berasa putri elizabeth #kemakanIklan

    BalasHapus
  13. AMIIIIIINNNNNNNNN !!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  14. AMIIIIIINNNNNNNNN !!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  15. Your dream will be come true, Bang! AAMIIIIIIIIIIN

    BalasHapus
  16. amiin... sebagai fans united jg turut merasakan sama apa yg semua kamu kasih bang.
    cuman bedanya dulu itu interest sama united, gara-gara om ryan giggs satu itu. :) yosh.

    BalasHapus
  17. Alah Saya jadi pengen ikutan lombanya, nyesel saya enggak ikutan #InggrisGratis itu. Padahal kalau ikutan bisa bersaing sama Bang Indra Wijaya, kalo menang dan bang Indra menang bisa bareng tukh ke Ingris. Duh nyesel, euy!! Anyway, saya fans Liverpool bang. Pokoknya You'll Never Walk Alone hehe #Respect

    BalasHapus
  18. AMIIIIIIIIIIIIINNNNNNNNNNN~~
    Kalo menang, bawa-bawa admin ye, bos. Hahahaha

    BalasHapus
  19. mudah2an menang ya.... www.suksesmedia.com rental lcd proyektor malang

    BalasHapus
  20. Sebagai fans M.U juga bang, gue doakan semoga bisa ke M.U dan gue insyaallah kapan-kapan nyusul hehe

    BalasHapus
  21. aargggg kamfreeetttt!!! bang lepas jersy beckham-nya bang lepas, kalau gak ulun gundul rambut keribo pian aaarrrggggg!!!!

    BalasHapus
  22. Kalah ni ye, kak. Cie. Goodbye England.

    Salam dari www.michaelfrofile.com :)

    BalasHapus
  23. Udah kesampaian kak Indra? :v :D

    BalasHapus
  24. Aaaak, dreamlandnya sama bang, walaupun background ceritanya beda. Saya juga sekarang lagi doyan2nya nontonin video tour london atau london drive, juga liputan landmark2 menarik di london. Dan beatles! saya lagi rajin2nya dengerin dan mantengin video mereka. Terus2.. Harry Potter!! Ini yg bikin saya awalnya jatuh cinta sama london. Dan Herminoie, tentu saja. haha. Terus Oxford university.. aish.

    BalasHapus

Popular Posts

CONTACT ME!

Nama

Email *

Pesan *