Almarhum Ayah di waktu mudanya adalah orang yang suka menulis. Apa pun bentuknya. Mulai dari cerita-cerita singkat, surat, sampai puisi. Salah satu puisi yang dibuatnya tercantum di buku Idol Gagal. Kalian yang sudah membaca tentu tahu isinya.
Berhubung beliau setelah menikah dengan Ibu masih harus sekolah Kepolisian ke berbagai kota, menulis surat adalah salah satu cara untuk berkomunikasi jarak jauh. Memang, ada telepon. Tapi, jaman dulu, surat-menyurat itu masih menjadi pilihan banyak orang, termasuk Ayah dan Ibu.
Sebagai pasangan yang unyu, Ibu masih menyimpan semua surat-surat yang dikirimkan Ayah. Mulai dari jaman pacaran sampai menikah. Semuanya masih tersusun rapi di sebuah kotak. Kotak yang penuh dengan kenangan. Kertas dari surat-surat tersebut sudah banyak yang kotor, sobek, dan luntur warnanya. Untungnya tulisan-tulisan tangan Ayah masih bisa dibaca.
Sudah beberapa kali saya mendapati Ibu di kamar sedang mengutak-atik isi kotak surat itu, sekedar merapikan dan membaca kembali tulisan-tulisan Ayah. Sebagai anak kandung, saya bisa mengerti perasaan Ibu. Baginya, kotak itu adalah kumpulan obat rindu. Rindu yang luar biasa, karena dipisahkan nyawa. Rindu yang besar, karena ditahan dengan sabar. Rindu yang sendu, karena terlalu ingin bertemu.
Beberapa hari yang lalu, tanpa sepengetahuan saya, Ibu membuka kembali kotak itu. Dan melalui akun Twitter-nya (@syahriahyusuf udah ganti jadi @syahriahwidjaya), dia meng-upload sebuah foto dengan isi twit: "Surat Ayah from Bosnia to @indrawidjaya...."
Setelah membaca twit tersebut, sepulang dari kuliah, saya langsung menanyakan surat itu kepada Ibu.
"Mana suratnya, Bu? Itu waktu aku habis lulus TK, ya?"
"Iya, Nak. Dulu kan Ayah tugas di Bosnia. Dia masih gaya-gayaan baru ngetik di komputer, makanya bikin surat model begini. Waktu itu umur kamu masih enam tahun, baru bisa baca." jawab Ibu, sambil memegang surat yang dimaksud.
Saya akhirnya memegang surat dari Ayah secara langsung. Kertasnya ukuran A4, lipatannya masih belum berubah dari yang dibuat Ayah, dan tulisannya... capslock semua. Saya tersenyum sedikit, dan membacanya....