Grand Final Indonesian Idol 2012

02.14

Sebagai klimaks dari Indonesian Idol 2012, saya berangkat ke Jakarta untuk menyaksikan result show grand final... sendirian.

#nowsinging: Perjalaaanaaan iniii~ terasaaa sangaaat menyedihkaaan~

Dengan bermodal sepikan maut kepada seorang teman, saya akhirnya mendapat tempat untuk menginap di daerah Grogol. Memang, di saat seperti ini, seperti biasa, mutual friends antar-kota sangat diperlukan. Saya jadi nggak perlu tidur di bawah panggung grand final buat nungguin acaranya dimulai.

Hari puncak pun tiba. Tempat berlangsungnya grand final season 2012 ini adalah di Eco Park, Ancol. Dengan bemodal napas, saya berangkat dengan gagah berani... sendirian.

Mbak Dani dan Mbak Velly, dua kru Indonesian Idol 2012 (yang juga masuk dalam buku Idol Gagal) adalah orang yang berperan penting memasukkan saya ke backstage. Untung mereka masih peduli dengan saya yang sudah gagal ini.

"Udah, nggak usah pake tiket, Ndra. Langsung masuk aja ke belakang, gabung sama anak-anak yang lain," kata mereka berdua... dengan nada iba.

Dari kiri: Mbak Lida, Mbak Dian, Mbak Velly, dan Zayn Malik.

Di belakang panggung Eco Park sudah banyak terdapat tenda-tenda untuk para pengisi acara. Bisa saya lihat, ada tenda untuk para juri utama bertuliskan 'Anang', 'Ahmad Dhani', dan '~~Bebeb~~ Agnes Monica'..., tenda untuk para bintang tamu..., kru..., dan sebuah tenda yang dari tadi saya cari-cari: 'Kontestan Indonesian Idol'.

*masuk tenda dengan muka batu*

Waktu itu masih pukul empat sore, sedangkan jadwal mulai acara masih pukul delapan malam. Jadi... orang-orang masih pada santai.

Bahkan, Yoda masih molor.

Tenda kontestan terbagi dua. Satu buat prepare, satu buat make-up. Waktu saya datang, para cowok sedang berada di tenda prepare, sementara para cewek lagi sibuk di-make-up. Ivan adalah sosok pertama yang melihat saya masuk.

"Lho? Indra? Kapan dateng lo? Masuk sini!" katanya sambil bangun dari baring-baringnya.

"Baru aja, Van. Nggak apa-apa, kan, masuk ke sini?" tanya saya, takut dipentung sama satpam RCTI.

"Oh. Santai aja, kali. Sini, sini. Tuh, Febri dan Rio masih di luar. Dion dan Sandy tiduran di balik tirai baju ganti. Ya, gini ini keadannya kita. Merakyat," jelas Ivan. Mereka semua sepertinya sudah terbiasa. Hmmm. Kurang lebih, lah, waktu zaman karantina eliminasi dulu. Ehm.

Saya masuk perlahan ke dalam tenda, kemudian galau sendiri. Apakah kalau Ivan saya sekap dan buang ke luar Ancol, saya akan mendapatkan space untuk tampil di grand final Indonesian Idol ini? Kayaknya nggak.

Satu per satu kontestan cewek yang make-up sudah hampir selesai. Ketika masuk ke tenda prepare, mereka juga kaget ngeliat saya yang tiba-tiba nongol begini.

"Eh, ada kribo!" kata Sean sambil nabok punggung saya. Sakit beneran. Dia emang selalu nyolot kalau sama saya. Baru aja saya mau balas dia dengan tendangan, saya baru ingat sesuatu: Sean itu grand finalist. Kalo sampai dia kenapa-napa gara-gara saya, nanti saya dieliminasi lagi dari tenda ini.

Suasana semakin rame karena ada tambahan 'kontestan' lain yang datang. Mereka adalah Bagus 'Angin', Aya 'Motomu Seksi', Amirul 'Ebiet', Minanur 'Rindu', Opa Felix, dan lain-lain yang akan ikut tampil juga di grand final ini.

"Tau, nih, aku disuruh datang, dadakan. Mana baru tampil katanya jam sebelas malem nanti. Aduh," keluh Rio Bieber, yang baru saja datang dari Mojokerto. Dari keluhannya, sepertinya dia benar-benar orang yang sibuk. Mungkin setelah ini ada kumpul-kumpul sama Belieber cabang Mojokerto.

Berikut ini cuplikan video dokumentasi kecil-kecilan saya bersama mereka:

Sean: "Kasian ya, Idol Gagal!"

Ivan titip salam buat @kellmowidjaya.

Amirul 'Ebiet' nyanyi The Lazy Song!

,,,,,,

Waktu terus berlanjut. Nggak terasa, sudah mau pukul delapan malam.

Saatnya grand final.

Saatnya saya tambah galau.

Dua belas peserta telah siap. Sean dan Regina saling bertatapan. Inilah malam mereka. Malam pertarungan terakhir dari sekian banyak proses yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Mereka berdua adalah 'puncak acara' yang akan bersaing untuk meraih gelar Indonesian Idol 2012.

Sebelum itu, foto dulu, dong.

Merusak pemandangan.

Mengganggu pemandangan.

TORENG TORENG TOREEEEEENG~

Bunyi pasaran itu membahana di seluruh Eco Park. Manusia-manusia memadati seluruh gedung, dan dua belas kontestan sudah mulai meninggalkan tenda satu per satu—meninggalkan saya yang hanya bisa menyaksikan dari pinggir ~~tebing~~ panggung bersama Bagus 'Angin' dan kawan-kawan yang belum waktunya tampil.

Penampilan pertama adalah 'Dua belas kontestan nyanyi satu-satu mulai dari Khanza sampai Regina'. Setelah itu, mereka kembali ke tenda prepare, dan akan maju lagi per orang sesuai dengan segmen masing-masing.

Berhubung iPad saya ada cover-nya buku Idol Gagal, jadi momen ini saya manfaatkan sebagai kenang-kenangan. Minimal, cover Idol Gagal bisa merasakan atmosfir dari grand final Indonesian Idol 2012.

Ironis.

Ridho 'Neng Neng Nong Neng' bersama Amirul 'Ebiet', true Idol Gagals.

Zayn Malik, Mas 'Makhluk Tuhan', Rio 'Bieber', dan Opa Felix.

Kalau sedang menunggu giliran naik panggung, para kontestan biasanya ikutan nonton yang lagi nampil di sebuah TV kecil yang ada di dalam tenda make-up. Di situlah saya banyak duduk. Inilah contohnya, ketika Ivan nganggur, dan Bagus 'Angin' duduk di paha saya.

"Ndra, pahamu kok tajem...."

Acara terus berlanjut dengan lancar sampai akhir. Sean dan Regina mengeluarkan semua kemampuan mereka. Begitu juga dengan pasukan Idol Gagal—Bagus 'Angin' dan kawan-kawan—yang sukses menghibur semua penonton di Eco Park. Aih, enaknya, ya, pada di atas panggung. Aih.

Envy.

,,,,,,

Seperti yang kita semua sudah ketahui, Regina berhasil memenangkan season ini. Dia adalah juara Indonesian Idol 2012, mengalahkan seratus delapan puluh ribuan orang yang sudah tereliminasi..., termasuk saya.

Regina pukpuk Sean.

Para penonton satu per satu meninggalkan Eco Park. Namun, kontestan masih asyik foto-foto di atas panggung. Panitia pun ikutan nimbrung. Saya cuma bisa melihat keceriaan mereka dari pinggir ~~tebing~~ panggung sambil bergumam dalam hati, Selesai sudah semua ini....

Saat mau berdiri untuk pamit ke teman-teman, ada orang yang noyor kepala saya. Eh, rupanya... Daniel. Dia ternyata masih ingat sama saya.

"Eh, mana adik lo yang polisi itu? Nggak dibawa ke sini?"

"Adik gue? Ary? Udah masuk pendidikan lagi, tuh. Huehehe," jawab saya, kaku.

"Oh, gitu? Ya udah. Sukses, ye!" kata Daniel, mengakhiri. Dia lalu kembali berbaur bersama orang-orang di atas panggung.

Saya menghela napas. Berakhir sudah seluruh rangkaian acara Indonesian Idol 2012. Momen-momen yang sudah terjadi tidak akan bisa dikembalikan lagi. Namun, semua itu sudah ada di dalam memori saya. Mudah saja, untuk mengingat kembali, atmosfir saat pertama kali saya ikut audisi, karantina di Jakarta, tereliminasi, sampai... menginjak Eco Park untuk menyaksikan grand final ini.

I won't forget those memories.

Berikut ini video zaman masih 52 besar. Saya... masih belum tereliminasi.

,,,,,,

"Ndra, jangan pulang dulu. Ayo, ikut makan sama anak-anak!" kata Mbak Dani. Saya yang memang sudah kruyuk-kruyuk ini nurut saja kalau disuruh makan.

Akhirnya saya berpamitan dengan semua kontestan dan langsung meninggalkan Eco Park. Meninggalkan semua klimaks yang terjadi di sana. Sebuah akhir dari awal langkah masing-masing kontestan untuk menempuh persaingan yang sesungguhnya dalam hidup ini. Semoga mereka semua diberikan kesuksesan untuk selanjutnya. Amin.

*berdiri di pinggir tebing*

,,,,,,